Infokeuanganqu.blogspot.com – Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh pihak-pihak tertentu seperti pemerintah, perusahaan, atau lembaga keuangan untuk mendapatkan dana dari investor. Dalam hal ini, pihak yang menerbitkan obligasi (yang biasanya disebut sebagai "pengeluara obligasi" atau "emitennya") berjanji untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi dalam jangka waktu tertentu, serta mengembalikan dana pokok yang telah dipinjam pada saat jatuh tempo.
Obligasi biasanya memiliki tingkat bunga tetap yang ditentukan pada saat emisi dan jangka waktu yang bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga puluhan tahun. Obligasi sering digunakan sebagai instrumen investasi yang relatif aman karena memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham, dan tingkat pengembalian yang stabil. Obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga investor memiliki fleksibilitas untuk menjual obligasi mereka sebelum jatuh tempo.
- Melalui penerbit obligasi: Anda dapat membeli obligasi langsung dari penerbitnya seperti pemerintah atau perusahaan yang menerbitkan obligasi. Biasanya, penerbit obligasi akan memberikan informasi lengkap tentang karakteristik obligasi yang diterbitkan dan cara membelinya.
- Melalui bank atau perusahaan sekuritas: Bank atau perusahaan sekuritas dapat membantu Anda membeli obligasi dari penerbit obligasi yang berbeda. Bank atau perusahaan sekuritas akan mengenakan biaya untuk jasanya, namun bisa memberikan Anda akses ke obligasi yang mungkin tidak tersedia secara langsung.
- Melalui pasar sekunder: Anda juga dapat membeli obligasi di pasar sekunder, yang merupakan pasar di mana obligasi yang sudah diterbitkan diperdagangkan di antara investor. Pada pasar sekunder, harga obligasi dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor pasar dan kebijakan moneter.
- Melalui reksa dana obligasi: Reksa dana obligasi adalah bentuk investasi yang terdiri dari sekumpulan obligasi dari berbagai penerbit, yang dikelola oleh manajer investasi. Dalam hal ini, Anda tidak membeli obligasi secara langsung, melainkan membeli unit penyertaan di reksa dana tersebut.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di obligasi, pastikan Anda memahami karakteristik dan risiko yang terkait dengan jenis obligasi yang ingin Anda beli, serta mempertimbangkan tujuan investasi dan profil risiko Anda.