Selasa, 08 Agustus 2023

Apa Itu Inflasi Dan Deflasi

Definisi Inflasi 

Inflasi merupakan suatu kondisi di mana harga-harga umum barang dan jasa di ekonomi suatu negara cenderung naik secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Ini berarti bahwa uang yang kita miliki akan memiliki daya beli yang lebih rendah seiring waktu, karena jumlah uang yang harus kita keluarkan untuk membeli barang dan jasa akan semakin besar. Inflasi Juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk permintaan yang tinggi terhadap barang dan jasa, biaya produksi yang naik, kenaikan upah, atau faktor-faktor lain dalam ekonomi. Inflasi biasanya diukur dalam persentase, dan ada beberapa tingkat inflasi yang dapat dibedakan :

  • Inflasi Ringan : Kenaikan harga-harga relatif rendah, biasanya dalam kisaran 1-3% per tahun.
  • Inflasi Sedang : Kenaikan harga-harga yang lebih signifikan, tetapi masih dalam batas wajar, biasanya antara 3-10% per tahun.
  • Inflasi Tinggi : Kenaikan harga-harga yang tajam dan cepat, melebihi 10% per tahun.

Inflasi dapat memiliki dampak ekonomi, termasuk merugikan orang yang memiliki tabungan karena nilai uang mereka merosot, dan juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan investasi karena ketidakpastian harga. Oleh karena itu, pemerintah dan bank sentral biasanya berusaha menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali melalui kebijakan moneter dan fiskal.

Contoh Terjadinya Inflasi :

  • Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum naik secara berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Ini berarti bahwa uang yang sama dapat membeli lebih sedikit barang dan jasa daripada sebelumnya. Inflasi biasanya diukur dalam persentase. Contohnya, jika tahun ini sebungkus roti harga Rp 10,000 dan tahun depan harganya menjadi Rp 11,000, maka terjadi inflasi sebesar 10%.
Bayangkan jika harga bahan makanan naik secara umum. Maka, Anda harus membayar lebih banyak uang untuk membeli barang-barang seperti beras, daging, atau sayuran. Uang Anda sekarang memiliki daya beli yang lebih rendah.

Definisi Deflasi 

Deflasi merupakan kondisi di ekonomi di mana harga-harga umum barang dan jasa cenderung mengalami penurunan secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Dalam situasi deflasi, uang yang kita miliki akan memiliki daya beli yang lebih besar seiring waktu, karena jumlah uang yang harus kita keluarkan untuk membeli barang dan jasa akan semakin kecil.

Deflasi bisa timbul karena beberapa alasan, seperti penurunan permintaan yang tajam, penurunan biaya produksi, atau berkurangnya kredit dan investasi. Ketika harga-harga turun terlalu banyak dan terlalu cepat, dapat menciptakan lingkaran negatif di mana orang menunda pembelian karena mereka mengharapkan harga akan terus turun. Ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena pengeluaran dan investasi menurun.

Deflasi juga dapat menjadi masalah karena dapat membuat utang lebih berat bagi individu dan bisnis, karena jumlah uang yang harus dibayar tetap sama sementara daya beli uang meningkat. Karena itu, pemerintah dan bank sentral juga berusaha untuk menghindari deflasi yang berlebihan dan merusak stabilitas ekonomi dengan mengambil langkah-langkah kebijakan yang sesuai.

Contoh Terjadinya Deflasi :

  • Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Ini terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu. Dalam deflasi, uang yang sama bisa membeli lebih banyak barang dan jasa daripada sebelumnya. Contohnya, jika tahun ini baju yang sama harganya Rp 100,000 dan tahun depan harganya turun menjadi Rp 90,000, maka terjadi deflasi sebesar 10%.

0 komentar:

Posting Komentar